Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang memiliki rupawan yang cantik. Namun, Sebelum kupu-kupu tersebut berkembang menjadi indah, kupu-kupu tersebut melewati proses yang lama atau Panjang. Proses itu sering di kenal dengan sebutan siklus hidup kupu-kupu.
Kupu-kupu adalah serangga yang umum dan dikenal oleh setiap orang (Siklus et al., 2017). Kupu-kupu termasuk salah satu jenis serangga ordo lepindo atau serangga yang memiliki sayap sisik. Kupu-kupu Memiliki sayap yang cantik, sehingga kupu-kup sering dijadikan objek foto untuk beberapa pemeran photografi. Tidak hanya itu saja kupu-kupu merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (Fitriani et al., 2021). Yang dikatakan Metamorfosis sempurna yaitu sebuah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasaa. Proses metamorfosis pada kupu-kupu mengalami 4 tahap.
1. Telur
Siklus hidup kupu-kupu yang pertama adalah telur. Pada tahap ini telur membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk menetas. Kupu-kupu betina dewasa akan bertelur apabila sudah dibuahi oleh kupu-kupu jantan. kupu-kupu betina biasanya meletakkan telur di bawah daun, agar terhindar dari para pemangsa. Telur kupu-kupu bisa menempel di balik daun karena memiliki zat perekat yang dibawa oleh induk kupu-kupu. Telur berbentuk bulat dan berwarna putih kekuningan ketika baru diletakkan oleh betina, selanjutnya berubah menjadi kuning pucat setelah beberapa hari. Telur yang hamper menetas berwarna hitam pada bagian atas telur yang merupakan kepala dari larva yang akan menetas (Fitriana et al., 2016)
2. Ulat
Tahap kedua telurnya menetas menjadi ulat atau larva. Ulat akan makan dedaunan selama beberapa hari, lama-kelamaan ulat tersebut tumbuh besar dan berhenti makan. Setelah 15 hingga 20 hari ulat berubah menjadi kepompong. Ulat tersebut membuat kepompong dari air liurnya.
3. Kepompong
Selanjutnya tahap ketiga menjadi kepompong. Pada tahap kepompong ulat tidak makan dan mengalami perubahan. Namun biasanya kepompong menggantung di daun. Masa kepompong ini berlangsung selama berhari-hari. Bila telah sempurna dan cukup waktunya, kupu-kupu tersebut segera keluar dari kepompong dan ia akan menjadi kupu-kupu dewasa.
4. kupu-kupu
Tahap keempat menjadi kupu-kupu. Setelah beberapa hari, ulat yang terletak di dalam kepompong akan segera berubah menjadi kupu-kupu dewasa yang cantik dan siap terbang.
Secara sederhana siklus hidup kupu-kupu di atas, dapat disimpulkan mulai dari telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu. Perlu kita sadari bahwa, Siklus hidup kupu-kupu harus kita jaga agar ekosistem bisa tetap terjaga dan seimbang. Sebab kupu-kupu ikut adil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dengan membantu proses penyerbukan bunga. Maka tanpa kupu-kupu tumbuhan yang berbunga tidak akan tumbuh dengan baik.
Referensi
Fitriana, N., Maulidia, N. U. R. A., & Wijayanti, F. (2016). Siklus Hidup Kupu-Kupu Graphium agamemnon L . ( Lepidoptera : Papilionidae ) di Kampus I Universitas Islam Negeri Syarif Jurusan Biologi , Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Riau Biologia, 1(11), 67–72.
Fitriani, N., Azahar, M., Abas, B., Supangkat, B., & Hermawan, W. (2021). SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU Euploea mulciber ( CRAMER , 1777 ) Departemen Biologi , Universitas Padjadjaran Jatinangor Faculty Earth Science , Universiti Malaysia Kelantan Program Studi Antropologi , Universitas Padjadjaran Jatinangor THE LIFE HISTORY OF Euplo. 19(1), 48–57. https://doi.org/10.24198/biotika.v19i1.32583
Siklus, S., Dan, H., Papilio, P. K., Gita, P. K., & Kecamatan, P. (2017). Chairul tamimi.