Edisi 2 | Januari Tahun 2023
Apa itu Matematika ?
Setiap saat pasti kita selalu dihadapkan dengan yang namanya matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan dan pelajaran yang banyak menarik perhatian. Matematika merupakan ratunya ilmu, semua cabang ilmu pasti memerlukan perhitungan. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita tidak bisa terlepas dari suatu angka, seperti nominal pada uang, kecepatan kendaraan, berat suatu barang atau benda, dan lain-lain. Selain itu terdapat teknologi yang menjadi salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita, yang dimana kita bisa dimudahkan dengan menggunakan teknologi. Tetapi tahukah anda bahwa salah satu faktor penting adanya teknologi dan kemajuannya adalah terdapat basis data yang menggunakan angka atau biasa disebut angka binary. Sehingga pelajaran matematika menjadi salah satu hal terpenting.
Zaman semakin berjalan sehingga penalaran dan abstraksi seorang manusia semakin maju, hingga dengan hal tersebut matematika semakin berkembang dari pencacahan, perhitungan, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda yang membuat matematika praktis menjadi salah satu aktivitas manusia saat adanya rekaman tertulis. Kebiasaan tertulis pun juga mempengaruhi perkembangannya yang dimana munculah suatu penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan bilangan yang menghasilkan sistem bilangan bermacam-macam jenis. Dengan Teknologi sekarang makin menguatkan keberadaan matematika menjadi suatu hal yang terpenting dalam kehidupan baik masa kini maupun masa depan. Sehingga besar kemungkinan bahwa dalam dunia kerja prospek jurusan matematika itu sangat bagus, banyak profesi-profesi penting yang membutuhkan matematika sebagai pondasinya salah satunya adalah Statistika, Aktuaria, Matematika Bisnis, Peneliti, dan lain-lainnya.
Matematika mulai muncul dan berkembang pertama kali di Mesopotamia, Mesir Kuno, dan Yunani Kuno. Manusia prasejarah telah berhasil mengetahui bagaimana caranya mencacah objek-objek fisik dan mereka juga mengenali bagaimana cara mencacah abstrak, seperti waktu (Hari, Musim, dan Tahun).
Dari sini bias diambil kesimpulan bahwa Ilmu Matematika adalah ilmu yang terus berkembang seiring kehidupan.
Literasi
Apa itu literasi ?
Literasi dapat dijelaskan sebagai hak asasi manusia dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat, yang di dalamnya mencakup berbagai aspek kehidupan.
Literasi berasdal dari istilah latin “literauture” dan bahasa inggris “letter”. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan tentang huruf/aksara yang didalamnya meliputi kemmapuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup visual yang artinya “Kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).”
Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Dan cara yang digunakan untuk memperoleh literasi adalah melalui PENDIDIKAN.
Literasi Matematika dan Pembelajarannya
Pengajaran ini biasanya bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah, baik dalam matematika itu sendiri, bidang lain, maupun kehidupan sehari-hari, dalam hal ini jelas terdapat peranan bahasa dalam pembelajaran matematika.
Sebagai contoh soal cerita matematika :
“Setiap hari di waktu luang ibu menyulam untuk membuat kerajinan, hari pertama, ibu menyulan bagian dari panjang syal yang akan dibuat. Hari kedua, ibu menyulam bagian sisanya. Sehingga panjang syal yang harus disulam pada esok hari tinggal 12 cm lagi. Berapa sebenarnya panjang syal ibu ?”
Penjelasan:
- Sebuah syal : ibu hanya membuat 1 syal
- bagian dari panjang syal : bagian dari keseluruhan (
- bagian dari sisanya :
- Tinggal 12 cm lagi : 12 cm = bagian yang diperoleh dari –
- Panjang sisa dan yang telah dibuat yaitu 6 x 12 = 72 cm
Sebagaimana yang direkomendasikan oleh NCTM (2000) tentang lima standar proses (process standards) yang menggarisbawahi cara-cara untuk memperoleh dan menerapkan konten matematika, meliputi problem solving (pemecahan masalah), reasoning and proof (penalaran dan bukti), communication (komunikasi), connections (hubungan-hubungan), dan representation (penyajian), adapun ranah proses yang dikaji dalam kemampuan literasi matematika (mathematical literacy) yang dikutip dari OECD (2013:28-30) yaitu: (a) Formulating situations mathematically domain (ranah merumuskan situasi secara matematis). Merumuskan masalah secara matematis meliputi mengidentifikasi peluang untuk menerapkan dan menggunakan matematika dalam menyelesaikan masalah tertentu, menyediakan struktur dan representasi matematika, mengidentifikasi variabel, dan menyederhanakan asumsi-asumsi dalam menyelesaikan masalah; (b) Employing mathematical concepts, facts, procedures, and reasoning domain (ranah menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika). Menggunakan matematika meliputi menerapkan penalaran, konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk mendapatkan solusi matematika yang meliputi perhitungan, manipulasi bentuk aljabar, persamaan dan model matematika, menganalisis informasi dari diagram atau grafik, mengembangkan penjelasan matematika, dan menggunakan alat matematika untuk menyelesaikan masalah. (c) Interpreting, applying, and evaluating mathematical outcomes domain (ranah menginterpretasikan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika). Menginterpretasikan atau menafsirkan matematika meliputi merefleksikan solusi matematika dan menafsirkannya sesuai dengan konteks masalah yang diselesaikan meliputi pengevaluasian solusi matematika dan penentuan atau pengecekan kebenaran dan alasan dari hasil yang diperoleh.
Contoh soal dan pembahasan
- Budi memiliki kawat sepanjang 10 cm untuk membuat kerangka limas persegi. Jika panjang rusuk alas 10 cm, dan panjang rusuk tegaknya 16 cm, maka kerangka limas yang dapat di buat paling banyak adalah … (UN 2015)
Penyelesaian
Panjang kerangka = keliling alas + 4x rusuk tegak
= 40 + + 4(16) = 40 + 64 = 104 cm
Jumlah kerangka yang dapat dibuat : 10 m : 104 cm
= 1000 cm : 104 cm = 9.6
Referensi
Abidin, Yunus, dkk.2017. Pembelajaran Literasi. Jakarta: Bumi Aksara
Miyanto, and Anna Yuni Astuti. 2013. Matematika Pelajaran Wajin. Klaten: Intan Perwira
Masjaya, Martono. 2016). Penringnya Kemampuan Literasi Matematika untuk Menumbuhkan Kemampuan Koneksi Matematika dalam Meningkatkan SDM.Prisma. I.568-574.