Edisi 2 | Januari Tahun 2023
Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, masalah kehidupan muncul dan semakin kompleks juga. Hanya orang-orang yang tangguh, disiplin dan tekunlah yang dapat bersaing dalam kehidupan. Dengan kata lain, kita harus meningkatkan mutu pendidikan sejak dini agar mampu bersaing dalam kehidupan. Matematika memiliki peran dalam berbagai sektor, seperti komunikasi, transportasi, ekonomi, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun selama ini masih banyak orang-orang yang beranggapan bahwa matematika tidak lebih dari sekedar berhitung dan bermain dengan rumus serta angka-angka. Siswa bahkan masih banyak yang kurang paham dimana letak manfaat mempelajari matematika.
Selama ini siswa menerima pengajaran di sekolah tanpa mempertanyakan mengapa atau untuk apa matematika harus diajarkan. Salah satu kecenderungan yang menyebabkan sejumlah siswa gagal menguasai dengan baik pokok-pokok bahasan dalam matematika yaitu siswa kurang memahami dan kurang menggunakan nalar yang baik dalam mengerjakan soal yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran).
Menurut Tanjung matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan dengan yang lain. Matematika timbul karena pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Penalaran adalah proses menarik kesimpulan atau membuat pernyataan baru berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui kebenarannya. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya, sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Pada prinsipnya dalam pembelajaran matematika pola pikir induktif dan deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep-konsep matematika.
Penalaran (reasoning) adalah fondasi dari matematika. salah satu tujuan terpenting dari pembelajaran matematika adalah mengajarkan kepada siswa penalaran logika. Penalaran matematika memiliki peran yang penting dalam proses berpikir siswa. Bila kemampuan bernalar tidak dikembangkan pada siswa, maka matematika hanya akan menjadi misteri yang mengikuti serangkaian prosedur dan meniru contoh-contoh tanpa mengetahui maknanya. Istilah lain yang sangat erat dengan istilah penalaran adalah argument. Menurut Giere (dalam Pohan, 2012 : 26) menyatakan : “An Argument is a set of statements divided into two parts, the premises and the intended conclussion”. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang menjadi dasar penarikan suatu kesimpulan disebut premis, sedangkan hasil pernyataan baru yang didapat disebut dengan konklusi. Hal ini menjelaskan bahwa ada hubungan antara argumen dengan penalaran. Menurut Soekardijo ( dalam Pohan, 2012 : 26 ) penalaran itu aktivitas pikiran yang abstrak maka argumen ialah lambangnya yang berbentuk bahasa atau lambang lainnya
Jenis-jenis Penalaran
Penalaran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
1. Penalaran induktif
Menurut Jhonson-Laird (dalam Usniati, 2011 : 39) penalaran induktif adalah proses penalaran dari fakta – fakta atau observasi-observasi spesifik untuk mencapai kesimpulan umum yang bisa menjelaskan fakta-fakta tersebut.
Hal ini menjelaskan bahwa penalaran merupakan penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi). Artinya suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang bersifat umum (general) berdasarkan pada fakta-fakta yang bersifat khusus yang diketahui benar. Pembelajaran diawali dengan memberikan contoh-contoh atau kasus khusus menuju konsep yang umum. Artikel Lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Kariadinata, Rahayu. 2012. Menumbuhkan Daya Nalar ( Power of Reason ) Siswa
Melalui Pembelajaran Analogi Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.1 : Bandung.
Ma`sum, Ali. 2012. Profil Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Lengkung. Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI : Jombang.
Pohan, Esmi. 2012. Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Disposisi Matematis Siswa SMA melalui Pendekatan Pembelajaran Discovery. Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Unimed : Medan.
Tanjung, H. S. (2019). Penerapan Model Realistic Mathematic Education (RME) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Sman 3 Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. MAJU: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 6(1).